W.S Sutton (1902 )
seorang ahli genetika Amerika, memberikan pemikiran tentang pola – pola penurunan sifat sebagai berikut :
- Jumlah
kromosom sel sperma dan ovum adalah setengah dari jumlah kromosom sel
tubuh
- Organisme
baru hasil fertilisasi ovum oleh sperma mengandung dua perangkat kromosom
( diploid : 2n ) pada setiap sel.
- Dalam
pembelahan meiosis kedua perangkat kromosom memisah secara bebas.
- Setelah
melalui proses mitosis dan meiosis, bentuk dan identitas setiap kromosom
adalah tetap.
Istilah-istilah
dalam genetika
ISTILAH
|
PENGERTIAN
|
Gen
|
Penentu Sifat, merupakan substansi kimia
yang disebut DNA. Sifat gen ditentukan oleh susunan macam baca nitrogen
DNAnya
|
Lokus
|
Tempat gen dalam kromosomnya
|
Fenotip
|
Sifat gen yang dapat dikenal misalnya
karena dapat dilihat, dikecap, dicium dsb
|
Genotip
|
Susunan gen dalam sel suatu individu. Tiap
macam gen ditulis dengan simbolnya yang terdiri dari 1 macam huruf
|
Gen
Homolog
|
Gen yang membawa sifat dari bagian tubuh
yang sama dengan lokusnya bersesuaian
|
Alela
|
Pasangan gen homolog yang letaknya
bersesuaian dengan sifat yang berlainan
|
Alela
Ganda
|
Alel yang terdiri dari lebih dari dua
anggota
Misalnya alel untuk golongan darah Iᴬ, Iᴮ
dan Iᴼ. Tetapi berapapun anggota alel pada alela ganda, hanya ada dua saja
yang ada dalam sel somatik
|
Hibridisasi
|
Pembastaran adalah perkawinan antara
varietas dalam satu species
|
Gen
Dominan
|
Gen yang menang pengaruhnya dari alelanya.
Memakai symbol dengan huruf besar
|
Gen
Resesif
|
Gen yang kalah pengaruhnya dari gen
alelanya memakai symbol huruf kecil
|
Gen
Intermediet
|
Gen yang kalah pengaruhnya sama kuat dengan
alelanya. Bebas untuk menentukan mana yang akan memakai huruf besar asal
alelanya memakai huruf yang sama tetapi huruf kecilnya.
|
Gregor Johan Mendel (1822 – 1884
) disebut juga bapak genetika. Dalam percobaannya mendel menggunakan
tanaman kacang kapri atau ercis (Pisum Sativum) karena tanaman kacang
kapri memiliki siklus hidup yang tidak lama, mudah disilangkan, memiliki bunga
sempurna serta tidak memiliki tujuh sifat yang mencolok
HUKUM
MENDEL I (Segregasi Bebas)
‘’Ketika berlangsung pembentukan gamet pada
individu, akan terjadi pemisahan alel secara bebas”
Backcross adalah
menyilangkan atau mengawinkan individu hasil hibrida ( F1 ) dengan salah satu
induknya. Tujuannya untuk mengetahui genotipe induknya ( parental )
Contoh
: sifat tinggi batang pada kacang kapri
TESTCROSS
adalah
menyilangkan individu F1 dengan salah satu induknya yang homozigot resesif,
tujuannya untuk mengetahui apakah individu F1 itu homozigot ( galur murni )
atau heterozigot .
INTERMEDIAT adalah
semidominan atau kodominan)adalah penyilangan dengan satu sifat beda, namun
sifat dominan tidak mampu menutupi sifat resesif sehingga muncul sifat di
antara keduanya.
Keterangan
: Warna merah muda disebabkan oleh sifat M yang tidak dominan
terhadap m, ataupun sifat m yang tidak resesif terhadap M, sifat
demikian disebut intermediat.
HUKUM
MENDEL II (Hukum Asortasi atau Pengelompokkan Gen Secara Bebas)
“Pada saat pembentukan gamet, gen – gen
sealel akan mengelompok secara bebas”
Gamet – gamet dari BbKk (BK,Bk, bK, bk)
dapat berpasangan secara bebas (hukum mendel II) sehingga F2 dapat
dianalisis dengan sistem papan catur ( Punnet Square ) seperti berikut :
Gamet
|
BK
|
Bk
|
bK
|
Bk
|
BK
|
BBKK 1
|
BBKk 2
|
BbKK 3
|
BbKk 4
|
Bk
|
BBKk 5
|
BBkk 6
|
BbKk 7
|
Bbkk 8
|
bK
|
BbKK 9
|
BbKk 10
|
bbKK 11
|
bbKk 12
|
bk
|
BbKk 13
|
Bbkk 14
|
bbKk 15
|
bbkk16
|
Rasio
fenotipe F2 = bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning :
keriput hijau
9
: 3
:
3
: 1
Macam
gamet, jumlah gamet, dan jumlah macam fenotip
Jumlah
sifat beda
|
Macam
gamet pada F1
|
Jumlah macam ga pada F2
|
Macam
fenotip pada F2
|
Perbandingan
fenotipe pada F2
|
||
seluruhnya
|
homozigot
|
heterozigot
|
||||
1
|
21
= 2
|
31=
3
|
21
= 2
|
3
– 2 = 1
|
21
= 2
|
3
: 1
|
2
|
22
= 4
|
32=
9
|
22
= 4
|
9
– 4 = 5
|
22
= 4
|
9:3:3:1
|
3
|
23=
8
|
33=
27
|
23
= 8
|
27
– 8 = 19
|
23
= 8
|
27
: 9 : 9: 9 : 3 : 3 : 3 : 1
|
n
|
2n
|
3n
|
2n
|
3n
– 2n
|
2n
|
POLA PEWARISAN SIFAT DAN HUKUM MENDEL
W.S Sutton (1902 )
seorang ahli genetika Amerika, memberikan pemikiran tentang pola – pola
penurunan sifat sebagai berikut :
- Jumlah
kromosom sel sperma dan ovum adalah setengah dari jumlah kromosom sel
tubuh
- Organisme
baru hasil fertilisasi ovum oleh sperma mengandung dua perangkat kromosom
( diploid : 2n ) pada setiap sel.
- Dalam
pembelahan meiosis kedua perangkat kromosom memisah secara bebas.
- Setelah
melalui proses mitosis dan meiosis, bentuk dan identitas setiap kromosom
adalah tetap.
Istilah-istilah
dalam genetika
ISTILAH
|
PENGERTIAN
|
Gen
|
Penentu Sifat, merupakan substansi kimia
yang disebut DNA. Sifat gen ditentukan oleh susunan macam baca nitrogen
DNAnya
|
Lokus
|
Tempat gen dalam kromosomnya
|
Fenotip
|
Sifat gen yang dapat dikenal misalnya
karena dapat dilihat, dikecap, dicium dsb
|
Genotip
|
Susunan gen dalam sel suatu individu. Tiap
macam gen ditulis dengan simbolnya yang terdiri dari 1 macam huruf
|
Gen
Homolog
|
Gen yang membawa sifat dari bagian tubuh
yang sama dengan lokusnya bersesuaian
|
Alela
|
Pasangan gen homolog yang letaknya
bersesuaian dengan sifat yang berlainan
|
Alela
Ganda
|
Alel yang terdiri dari lebih dari dua
anggota
Misalnya alel untuk golongan darah Iᴬ, Iᴮ
dan Iᴼ. Tetapi berapapun anggota alel pada alela ganda, hanya ada dua saja
yang ada dalam sel somatik
|
Hibridisasi
|
Pembastaran adalah perkawinan antara
varietas dalam satu species
|
Gen
Dominan
|
Gen yang menang pengaruhnya dari alelanya.
Memakai symbol dengan huruf besar
|
Gen
Resesif
|
Gen yang kalah pengaruhnya dari gen
alelanya memakai symbol huruf kecil
|
Gen
Intermediet
|
Gen yang kalah pengaruhnya sama kuat dengan
alelanya. Bebas untuk menentukan mana yang akan memakai huruf besar asal
alelanya memakai huruf yang sama tetapi huruf kecilnya.
|
Gregor Johan Mendel (1822 – 1884
) disebut juga bapak genetika. Dalam percobaannya mendel menggunakan
tanaman kacang kapri atau ercis (Pisum Sativum) karena tanaman kacang
kapri memiliki siklus hidup yang tidak lama, mudah disilangkan, memiliki bunga
sempurna serta tidak memiliki tujuh sifat yang mencolok
HUKUM
MENDEL I (Segregasi Bebas)
‘’Ketika berlangsung pembentukan gamet pada
individu, akan terjadi pemisahan alel secara bebas”
Backcross adalah
menyilangkan atau mengawinkan individu hasil hibrida ( F1 ) dengan salah satu
induknya. Tujuannya untuk mengetahui genotipe induknya ( parental )
Contoh
: sifat tinggi batang pada kacang kapri
TESTCROSS
adalah
menyilangkan individu F1 dengan salah satu induknya yang homozigot resesif,
tujuannya untuk mengetahui apakah individu F1 itu homozigot ( galur murni )
atau heterozigot .
INTERMEDIAT adalah
semidominan atau kodominan)adalah penyilangan dengan satu sifat beda, namun
sifat dominan tidak mampu menutupi sifat resesif sehingga muncul sifat di
antara keduanya.
Keterangan
: Warna merah muda disebabkan oleh sifat M yang tidak dominan
terhadap m, ataupun sifat m yang tidak resesif terhadap M, sifat
demikian disebut intermediat.
HUKUM
MENDEL II (Hukum Asortasi atau Pengelompokkan Gen Secara Bebas)
“Pada saat pembentukan gamet, gen – gen
sealel akan mengelompok secara bebas”
Gamet – gamet dari BbKk (BK,Bk, bK, bk)
dapat berpasangan secara bebas (hukum mendel II) sehingga F2 dapat
dianalisis dengan sistem papan catur ( Punnet Square ) seperti berikut :
Gamet
|
BK
|
Bk
|
bK
|
Bk
|
BK
|
BBKK 1
|
BBKk 2
|
BbKK 3
|
BbKk 4
|
Bk
|
BBKk 5
|
BBkk 6
|
BbKk 7
|
Bbkk 8
|
bK
|
BbKK 9
|
BbKk 10
|
bbKK 11
|
bbKk 12
|
bk
|
BbKk 13
|
Bbkk 14
|
bbKk 15
|
bbkk16
|
Rasio
fenotipe F2 = bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning :
keriput hijau
9
: 3
:
3
: 1
Macam
gamet, jumlah gamet, dan jumlah macam fenotip
Jumlah
sifat beda
|
Macam
gamet pada F1
|
Jumlah macam ga pada F2
|
Macam
fenotip pada F2
|
Perbandingan
fenotipe pada F2
|
||
seluruhnya
|
homozigot
|
heterozigot
|
||||
1
|
21
= 2
|
31=
3
|
21
= 2
|
3
– 2 = 1
|
21
= 2
|
3
: 1
|
2
|
22
= 4
|
32=
9
|
22
= 4
|
9
– 4 = 5
|
22
= 4
|
9:3:3:1
|
3
|
23=
8
|
33=
27
|
23
= 8
|
27
– 8 = 19
|
23
= 8
|
27
: 9 : 9: 9 : 3 : 3 : 3 : 1
|
n
|
2n
|
3n
|
2n
|
3n
– 2n
|
2n
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar