Minggu, 14 Februari 2016

TUGAS EVOLUSI

Teori Evolisi

Jean Baptiste de Lamarck (1744 – 1829)
Seorang ahli biologi Prancis yang menjelaskan evolusi berdasarkan suatu gagasan bahwa perubahan pada suatu individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat diturunkan.  Teori ini disebut teori Lamarckisme. Menurut Lamarck, jerapah pada mulanya berleher pendek. Karena sering digunakan untuk menggapai pucuk dedaunan yang semakin tinggi, maka leher jerapah menjadi panjang. Mengapa jerapah harus menggapai pucuk dedaunan yang tinggi? Lamarck menjelaskan bahwa pucuk di bagian bawah telah habis dimakan, sehingga untuk mempertahankan hidup maka jerapah harus menjangkau pucuk dedaunan yang tinggi.
Dari contoh tersebut jelas bahwa faktor lingkungan yakni pucuk dedaunan yang makin tinggi untuk dijangkau, telah memengaruhi jerapah untuk menjulurkan lehernya. Akhirnya terjadi perubah an struktur anatomi leher jerapah menjadi semakin panjang dan sifat ini diwariskan kepada keturunannya.


Charles Robert Darwin (1809 – 1882)
Seorang peminat ilmu alam dari Inggris. Darwin banyak mengemukakan gagasan-gagasannya tentang evolusi. Karena pemikirannya tersebut, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi. Berawal dari pengamatannya terhadap mahluk hidup yang dilakukannya paada saat ia mengikuti pelayaran HMS Beagle untuk memetakan jalur pelayaran. Pada saat itu dia mengamati berbagai fosil dan mahluk hidup. Darwin mengamati berbagai mahluk hidup terutama pada burung Finch yang berada dikepulauan galapagos  yang  memiliki berbagai variasi bentuk paruh.burung finch juga dapat ditemukan pula oleh Darwin  di inggris. Darwin menyadari variasi yang dimiliki burungburung Finch tersebut karena adaptasi terhadap lingkungannya. Perbedaan paruh pada burung tersebut beradaptasi dengan keanekaragaman sumber makanan yang tersedia. Sehingga dari pengamatan pengamatan darwin tersebut timbul suatu Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi antara lain
1.      Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu    keturunan.
2.      Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak.
3.      Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup
4.      Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor pembatas antara lain makanan dan predasi.
Pokok pokok pemikiran dalam teori dawin dapat kita lihat dari pengamatan sehari hari yang dapat kita jumpai antara lain :
1.      Adanya variasi individu  baru dalam satu keturunan.
2.      Bertambah banyaknya populasi 
3.      Adanya perjuangan spesies untuk bertahan hidup.
4.      Adanya seleksi alam ,hanya individu yang sesuai dengan lingkungan yang dapat memenangkan persaingan dan terus hidup serta bertambah banyak dan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan kalah dan musnah.

Dalam bukunya “The Origin of Spesies by means of Natural Selection” Darwin membantah teori Lamarck yang mengungkapkan bahwa perkembangan makhluk hidup menuju ke arah kesempurnaan, dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan diwariskan kepada keturunannya. Darwin menyatakan dua hal penting sebagai Teori Evolusi yaitu:
1.      Spesies yang hidup sekarang berasal dari sepesies nenek moyang.
2.      Perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi antar populasi 

Agar lebih jelas mengenai perbandingan dua teori Lanmarck dan darwin, dapat Anda perhatikan Gambar berikut


August Weismann (1834 – 1914 )
Seorang ahli biologi Jerman mencoba menerapkan teori Darwin kedalam peristiwa genetika. Berpendapat bahwa sel – sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan.dia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang dipotong ekornya.semua anak tikus yang dilahirkan dari kedua tikus tadi berekor panjang. Weisman pun menyimpulkan bahwa :
1.      Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan ke generasi  berikutnya.hal ini membuktikan bahwa teori Lamarck tidak benar
2.      Evolusi adalah masalah perkawinan gen gen melalui sel kelamin,ataw evolusi adalah gejala gejala seleksi alam terhadap faktor genetika.


Contoh Hewan Yang Tidak Berevolusi
1.     Ummidia audouini

Ummidia audouini atau laba-laba yang juga dikenal dengan nama pemasang perangkap ini diperkirakan sudah ada sekitar 400 juta tahun lalu. Menurut penelitian, laba-laba ini memiliki garis keturunan dengan kalajengking karena di bagian punggungnya terdapat lapisan khusus mirip dengan kalajengking.
Selain itu, karakteristik dan cara perburuannya juga mirip dengan hewan yang memiliki senjata beracun di bagian ekornya itu.

2.     Buaya

Buaya adalah hewan yang pernah hidup di era dinosaurus. Walaupun tidak persis sama dengan nenek moyangnya, namun pada dasarnya, secara keseluruhan, bentuk dan sifatnya sebagai pemangsa masih mirip dan tidak berkurang sejak 200 juta tahun lalu.
3. Martialis Heureka

Martialis Heureka adalah spesies semut yang ditemukan di hutan hujan Amazon di dekat Manaus, Brazil, pada tahun 2000 lalu. Semut jenis ini masih memiliki keturunan dari Martialinae. Semut tanpa mata ini diyakini sudah ada sekitar 120 juta tahun lalu dan mengalami evolusi sampai menjadi seperti sekarang ini. Habitatnya diperkirakan berada di bawah tanah.
 4. Hiu Goblin

Hiu Goblin adalah salah satu dari spesies hiu yang sangat langka dan diperkirakan merupakan satu-satunya wakil hidup dari garis keturunannya di era 125 juta tahun lalu. Dinamakan hiu Goblin karena bentuknya sangat jelek dan sangat berbahaya. Hiu ini mendiami lautan dalam yang hampir tidak tersentuh cahaya.

5. Pelican


Menurut penelitian, pelican sudah ada sekitar 30 juta tahun dengan bukti fosil nenek moyang burung ini, dengan bentuk yang mirip dengan pelican modern.

Contoh Fosil Manusia
MEGANTHROPUS

Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar, Anthropus= manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun

Ciri-Ciri :
  • Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
  • Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
  • Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
  • Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
  • Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.

PITHECANTHROPUS

Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali yang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.

Ciri-ciri Pithecanthropus
  • Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.
  • Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.
  • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
  • Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
  • Hidung lebar dan tidak berdagu.
  • Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.
HOMO
Manusia purba jenis merupakan jenis manusia purba yang berumur paling muda, diperkirakan hidup pada jaman 15.000-40.000 SM. Volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern dan bukan lagi manusia kera (Pithecanthrupus).

Homo Soloensis
ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak. Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia purba jenis ini antara lain, volume otak antara 1000 – 1300 cc; tinggi badan antara 130 – 210 cm; muka tidak menonjol ke depan; serta berjalan tegap secara bipedal (dua kaki). Homo soloensis diperkirakan pernah hidup antara 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.

Homo soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas

Homo Wajakensis

Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia.
Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Apabila dibandingkan jenis sebelu mnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.


Perbedaan Teori Evolusi
3 Perbedaan teori evolusi darwin dengan harun yahya dalam jenis fosil, pola evolusi, dan lingkungan ahli.
Teori evolusi
Darwin
Harun Yahya
Jenis fosil
1. Makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari hal yang sama, yaitu makhluk bersel satu. Setelah mengalami berbagai variasi kecil dan bertahap, ia berevolusi menjadi makhluk yang lebih kompleks, hingga menjadi makhluk seperti yang ada saat ini.
2. Manusia sekarang merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar.
1.Tuhan menciptakan makhluk hidup secara supranatural, makhluk hidup muncul secara tiba-tiba di bumi.
2.Kera merupakan hewan dan merupakan makhluk tersendiri. Hewan tidak berakal. Tidak mungkin manusia berasal dari kera.
3.Manusia adalah rancangan Tuhan secara nyata dibuktikan dengan munculnya secara serentak dan bersama-sama dan sempurna. Misalnya: reptil, dari awal kemunculan memiliki bentuk sebagaimana reptil yang ada saat ini, tidak memiliki evolusi.
Pola Evolusi
Manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk paling sempurna.
Makhluk hidup bukan terbentuk melalui proses evolusi dimana makluk hidup yang berbeda tak muncul ke muka bumi dengan jalan berevolusi, tapi sebaliknya. Dari rancangan Tuhan secara nyata dibuktikan dengan munculnya spesies makhluk hidup yang muncul secara serentak dan bersama-sama secara sempurna.
Lingkungan ahli
Teori Darwin tidak layak disebut “teori” karena pandangan ini belum terbukti secara ilmiah. Paham ini lebih tepat disebut hipotesa.
Beragam bukti ilmiah yang ditemuka para ilmuantak ada indikasi yang menyeret bahwa makhluk hidup terbentuk memalui proses evolusi dimana makhluk hidup yang berbeda tak muncul kemuka bumi dengan jalan berevolusi.



Minggu, 08 November 2015

Tugas Ringkasan 2

 Kelas X
Aliran Energi

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energy setiap melalui tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimiaenergi mekanikenergi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energy menjadi bentuk lain ini dinamakan transformasi energy.

Produktivitas ekosistem
Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organisme fotoautotropik) yang diubah menjadi energy kimia tersimpan di dalam senyawa organik. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat tropic melalui jalur rantai makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan organisme-organisme dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energy dinamakan produktivitas ekosistem yang terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder

Produktivitas primer 
Produktivitas primer adalah kecepatan organisme autotrof sebagai produsen mengubah energy cahaya matahari menjadi energy kimia dalam bentuk bahan organik. Produktivitas primer berbeda pada setiap ekosistem, yang terbesar ada pada ekosistem hutan hujan tropis dan ekosistem hutan bakau. Produktifitas primer dibagi menjadi dua yaitu :
·         Produktivitas primer kotor adalah seluruh bahan organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada organisme fotoautotrof untuk respirasi, tumbuh dan berkembang. 
·         Produktivitas primer bersih adalah sisa energy produktifitas primer kotor yang baru disimpan. Simpanan energy kimia yang dapat ditransfer ke trofik selanjutnya melalui hubungan makan dimakan dalam ekosistem.

Produktivitas sekunder
Produktivitas sekunder adalah kecepatan organisme heterotrof mengubah energy kimia dari bahan organik yang dimakan menjadi simpanan energy kimia baru di dalam tubuhnya. Energi kimia dalam bahan organik yang berpindah dari produsen ke organisme heterotrof (konsumen primer) dipergunakan untuk aktivitas hidup dan hanya sebagian yang dapat diubah menjadi energy kimia yang tersimpan di dalam tubuhnya sebagai produktivitas bersih.  Demikian juga perpindahan energy ke konsumen sekunder dan tersier akan selalu menjadi berkurang. Perbandingan produktivitas bersih antara trofik dengan trofik-trofik di atasnya dinamakan efisiensi ekologi.


Piramida Ekologi
Piramida jumlah pada ekosistem-ekosistem berbeda tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lain karena pada masing-masing ekosistem, individu-individu yang terlibat di dalamnya tidak sama disebut piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu yang diukur dalam gram.






Kelas XI

Sistem Kekebalan

Sistem kekebalan (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virusbakteriprotozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.

A.    Fungsi Sistem Imunitas  
1.           Melindungi tubuh dari bibit penyakit
2.           Menghancurkan mikroorganisme/substansi asing dalam tubuh
3.           Menghilangkan sel mati untuk perbaikan jaringan
4.           Mengenali dan menghilangkan jaringan abnormal
B.     Organ Asal Sistem Imun
1.           Sumsum tulang
2.           Kelenjar Thymus
3.           Kelenjar limfe/getah bening
4.           Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)

C.     Macam Sistem Imunitas
1.           Sistem imun non spesifik/alamiah (innate immune system)
·         Sistem pertahanan yang sudah ada dalam tubuh
·         Dapat mendeteksi benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh tetapi tidak dapat mengenali benda asing yg masuk
Lapisan dalam Imunitas Tubuh
1.           Lapisan pertama/physcal barrier : kulit, membran mukosa, kelenjar keringat, sebum, kelenjar air mata, silia, asam lambung, kelenjar ludah
2.           Lapisan kedua : sel leukosit fagositik, protein antimikroba dan respon inflamasi
3.           Lapisan ketiga : sel limfosit dan antibodi
2.           Sistem imun spesifik (adaptive immune system)
·         Sistem pertahanan yang mempunyai kemampuan untuk mengenali benda asing yang masuk
·         Karakteristik : kemampuan merespon berbagai antigen, membedakan antigen asing dengan antigen diri, merespon antigen yang ditemukan sebelumnya dengan memulai respon memori
·         Si’stem imun akan terbentuk jika ada benda asing
·         Yang berperanan : sel limfosit


Jembatan keledai
Fungsi sistem imun
1. Meltub (melindungi tubuh)
2. Menghamik (menghancurkan mikroganisme)
3. Menghisema (menghilangan sel mati)
4. Menghijab (mengilangankan jaringan abnormal)

Organ Asal Sistem Imun
Sumtul Kthym Klim Malt (sumsum tulang, kelenjar thymus, kelenjar limfe, mukosa jaringan limfoid terkait)

Lapisan dalam Imunitas Tubuh
Lapisan1: kul, memuk, keker, sebum, kelam, sil, alam, kelud (kulit, membran mukosa, kelenjar keringat, sebum, kelenjar air mata, silia, asan lambung, kelenjar ludah.
Lapisan2: slefag, proamik, resin (sel leukosit fagostik, protein anti mi kroba, respon inflamasi
Lapisan3: selim abod (sel limfosit dan antibodi)





Kelas XII

Pertumbuhan dan Perkembangan
    
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, ( volume, massa, jumlah sel atau protoplasma) yang bersifat kuantitatif dan irreversible (tidak dapat kembali ke asal)

Perkembangan, yaitu proses menuju kedewasaan  yang bersifat kualitatif dan reversibel. (berubahnya sifat sel menjadi sel yang mempunyai sifat yang lebih khusus)

A.       Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
·         Pertumbuhan pada Tumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara ireversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan bersifat kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Ada tiga tahap proses pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu:
a.       Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah dikenal dua, yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.

b.      Pertumbuhan primer
Pertumbuhan yg disebabkan oleh titik tumbuh primer (ujung akar atau ujung batang) yang merupakan daerah meristem apikal.

c.       Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan yang diakibatkan adanya pembelahan selsel pada jaringan kambium yang bersifat meristematik yang menyebabkan bertambah besarnya organ tumbuhan akibat aktivitas meristem sekunder.

·         Perkembangan pada Tumbuhan
Perkembangan pada tumbuhan adalah proses pertumbuhan dan diferensiasi individu sel menjadi jaringan, organ, dan individu tanaman. Perkembangan bersifat kualitatif artinya tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan satuan bilangan.

B.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
1.           Faktor Internal
Jembatan keledai dari faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah : GenHoT (Gen dan Hormon Tumbuhan)
a.       Gen
Gen adalah substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat di dalam kromosom.

b.      Hormon Tumbuhan (Fitohormon)
Fitohormon adalah senyawa organic (bukan nutrisi) yang dihasilkan oleh tumbuhan, yang dalam kosentrasi rendah atau kecil dapat mengatur proses fisiologis. Ada beberapa fitohormon yaitu geberelin, auksin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.
2.           Fakor Eksternal
Jembatan keledai dari faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah : CaS Ke Nut AiSi (Cahaya Suhu Kelembapan Nutrisi Air dan Oksigen)
a.       Cahaya
Cahaya matahari merupakan sumber energy yang penting bagi tumbuhan, karena dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Di sisi lain, cahaya dapat menghambat pertumbuhan karena auksin jika terkena cahaya akan menjadi zat yang menghambat pertumbuhan. Pertumbuhan yang sangat cepat dalam keadaan gelap disebut etiolasi.
b.      Suhu
Suhu yang ideal bagi tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangan berlangsung baik disebut suhu optimum (10°C-38°C).
c.       Kelembapan
Penguapan air akan meningkat apabila kelembaban rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrient. Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman.
d.      Nutrisi (Nutrian)
Biasanya tumbuhan mengambil nutrient dalam bentuk ion dan beberapa diambil dari udara. Unsur makro yaitu unsur-unsur yang banyak dibutuhkan tanaman, diantaranya C, O, P, H, K, N, S, Fe, Ca, dan Mg. Unsur mikronutrien yaitu unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, diantaranya Mn, B, Cu, Cl, Zn, dan Mo.
e.       Air dan Oksigen
Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis.